Selasa, 07 Maret 2017

CARA SEDERHANA MENGURANGI KADAR BESI ( Fe ) DALAM AIR

Oleh : Dwi Wahyuningrum,SKM
           Sanitarian Kajen 1

Air merupakan bagian paling penting dalam kehidupan sehari hari. Karena selain untuk keperluan  makan dan minum, air juga dimanfaatan untuk keperluan lainya seperti mandi dan mencuci. Air sumur pada umumnya mengandung besi (iron, Fe). Kandungan besi dalam air berasal dari tanah yang memang mengandung banyak kandungan mineral dan logam yang larut dalam air tanah. Besi (Fe) sering menjadi masalah dalam penyedian air untuk dibutuhkan rumah tangga terutama kalau sumbernya dari air tanah. Dalam tanah besi (Fe) sifatnya sukar larut. Selain penampilan tidak menyenangkan, air yang tinggi kandungan besi (Fe) mempunyai rasa yang tidak enak. Pada dasarnya besi dalam air dalam bentuk Ferro (Fe2+) atau Ferri (Fe3+). Hal ini tergantung dari kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Pada pH netral dan adanya oksigen terlarut yang cukup, maka ion ferro yang terlarut dapat teroksidasi menjadi ion ferri dan selanjutnya membentuk endapan. Ferri hidroksida yang sukar larut, berupa presipitat yang biasanya berwarna kuning kecoklatan.
Penyebab utama tingginya kadar besi dalam air antara lain:
1. Rendahnya pH air, Air yang mempunyai pH < 7 dapat melarutkan logam termasuk besi.
2. Temperatur air, Kenaikan temperatur air akan meningkatkan derajat korosif.
3. Adanya gas-gas terlarut dalam air, Yang dimaksud gas-gas tersebut adalah O2, CO2, dan H2S. Beberapa gas terlarut tersebut akan bersifat korosif.
4. Bakteri, Secara biologis tingginya kadar besi terlarut dipengaruhi oleh bakteri besi yaitu bakteri yang dalam hidupnya membutuhkan makanan dengan mengoksidasi besi sehingga larut. Jenis ini adalah bakteri Crenotrik, Leptotrik, Callitonella, Siderocapsa, dan lain-lain.
Pada air yang tidak mengandung oksigen seperti air tanah, besi berada sebagai Fe2+ yang cukup tinggi, sedangkan pada air sungai yang mengalir dan terjadi aerasi, Fe2+ teroksidasi menjadi (Fe(OH)3), dimana (Fe(OH)3 ini sulit larut pada pH 6 sampai 8.Besi dalam bentuk ion Fe2+ sangat mudah larut dalam air. Oksigen yang terlarut akan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe(OH)3 yang merupakan endapan. Fe(OH)3 atau salah satu jenis oksida yang merupakan zat padat dan dapat mengendap.Besi yang terlarut dalam bentuk Fe2+ dalam air biasanya dihasilkan oleh pelepasan ion Fe2+ dari bahan-bahan organik.
Kehadiran ion Fe 2+ yang terlarut dalam air dapat menimbulkan gangguan gangguan seperti :
a. Rasa dan bau logam yang amis pada air, disebabkan karena bakteri mengalami   degradasi. Bau yang ditimbulkan akan membuat air menjadi tidak segar saat dipakai.
b. Besi dalam konsentrasi yang lebih besar , akan memberikan suatu rasa pada air yang mengambarkan rasa metalik,
c. Menimbulkan warna kecoklat-coklatan pada pakaian putih. Dapat menyebakan rusaknya warna kain saat digunakan untuk mencuci pakaian khususnya pakaian yang berwarna terang atau putih.
d. Meninggalkan noda pada bak bak kamar mandi dan peralatan lainnya (noda kecoklatan disebabkan oleh besi).
e. Dapat mengakibatkan penyempitan atau penyumbatan pada pipa.
f. Endapan logan ini juga yang dapat memberikan masalah pada sistem penyediaan air secara individu (sumur).
g. Dapat menyebabkan iritasi dikulit, tidak nyaman di kulit maupun rambut.
h. Air yang banyak mengandung besi tidak dapat digunakan untuk memasak ataupun diminum karena berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Untuk menghilangkan bau besi ini  dilakukan  dengan cara oksidasi dan penyaringan:
Oksidasi dengan udara (aerasi)  :
Oksidasi dilakukan dengan berbagai cara, antara lain membuatnya berkontak dengan udara, dikenal sebagai proses aerasi. Caranya, Air yang dinaikan ke dalam tandon atau tong plastik + 200 liter, kemudian dicelupkan kedalamnya alat pembuat gelembung seperti yang digunakan dalam akuarium dengan kapasitas yang cukup besar agar proses aerasi lebih efektif. Alat ini dapat dengan mudah ditemui di perlengkapan akuarium. Dalam pemasangan, usahakan agar selang penghisap udara tidak terendam oleh air, sehingga bisa menghisap udara sebanyak mungkin.  Gelembung-gelembung yang terjadi akan menyebabkan air berkontak dengan udara dan proses oksidasi terjadi.
Hasilnya, besi yang teroksidasi akan mengendap di sekeliling dinding dan dasar tandon atau tong plastik, terlihat dari endapan berwarna coklat. Air hasil aerasi kemudian bebas dari logam-logam pengganggu tersebut dan bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.  Proses aerasi ini juga bisa menghilangkan bau yang disebabkan karena adanya zat organik. Bersihkan tong secara berkala untuk mencegah endapan besi dan mangan terbawa kembali dalam air. Cara aerasi sederhana ini efektif mengurangi kandungan besi  sampai di bawah ambang batas maksimum sesuai standar air bersih dari Departemen Kesehatan.
. Hal ini dilakukan agar zat besi lebih cepat teroksidasi dan selanjutnya zat besi yang telah teroksidasi akan mengendap dengan sendirinya. Namun proses oksidasi dan pengendapan secara alami ini memakan proses waktu lama.
Oksidasi dengan kimia :
Untuk mempercepat proses oksidasi dan pengendapan dapat dilakukan dengan pemberian klorine, kapur, kaporit atau kalsium hipokhlorit. Untuk mengoksidasi atau menghilangkan besi  dengan pemberian kaporit ini relatif sangat mudah karena berupa serbuk atau tablet yang mudah larut dalam air. Selain itu kaporit juga dapat membunuh kuman dan bakteri yang dapat merugikan kesehatan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar